- Alamat : Kampus Karangmalang, Yogyakarta, 55281
- Telp. (0274) 586168 psw. 1216,1276,1289,1292 (0274) 586734 Fax. (0274) 586734
- Help Desk (WhatsApp) : 0895-2919-9119 (Jam Kerja 08.00 - 15.30 WIB)
- website : http://ft.uny.ac.id
- e-mail: ft@uny.ac.id
You are here
Alat Indikator Aliran Cairan Infus Karya Mahasiswa Elektronika
Kukuh Handono, mahasiswa jurusan Elektronika menciptakan alat indikator cairan infus, dengan menggunakan sensor fotodioda yang dapat mendeteksi tetesan cairan infus dan mikrokontroler 8535 sebagai pengolah data sehingga alat ini mampu mendeteksi kondisi cairan infus. Dengan menciptakan alat ini, kukuh berharap dapat membantu perawat dalam pengecekan infus sehingga akan meningkatkan pelayanan masyarakat dibidang kesehatan.
Kepada redaksi web, Mahasiswa asal Ngawi ini menuturkan latar belakang pembuatan alat ini karena infus adalah salah satu alat yang paling sering digunakan dalam dunia medis namun kondisi rumah sakit yang sangat luas dan jumlah pasien yang cukup banyak serta keterbatasan tenaga medis menjadikan kondisi pasien tidak dapat terpantau setiap saat. Selama ini, untuk mengetahui kondisi infus di rumah sakit atau balai pengobatan seorang perawat harus melakukan pengecekan ke setiap kamar inap pasien atau menunggu jika ada panggilan dari kamar inap tersebut. Padahal, kesalahan dalam pemberian cairan infus dapat berakibat buruk kepada pasien, juga apabila terjadi masalah seperti penyumbatan atau kehabisan cairan jika tidak segera ditangani akan berbahaya bagi pasien, tuturnya.
Kukuh menjelaskan cara kerja keseluruhan sistem ini merupakan kombinasi seluruh bagian hardware dan software yang telah terintegrasi menjadi sebuah sistem. Ketika sistem tersebut dihidupkan dan sensor dipasang, maka sistem indikator infus siap bekerja. Led pada bagian perawat menyala sesuai dengan nomer pin input yang terpasang sensor. Selanjutnya, program terfokus pada sensor yang terpasang pada tabung tetesan infus diruang pasien. Output dari sensor tersebut masuk ke mikrokontroler I yang ada pada ruang pasien dan dikirim ke mikrokontroler II yang ada pada ruang perawat. Oleh mikrokontroler II kemudian data tersebut diinverse untuk menyalakan led. Bersamaan dengan masuknya data program counting berjalan, program ini difungsikan untuk mendeteksi apakah infus macet atau habis. Infus dikatakan macet jika tidak ada data yang masuk selama 10 detik dan dinyatakan habis jika data yang masuk lebih dari 60 kali (60 tetesan). Alat ini sengaja di atur pada 60 kali tetesan untuk mengindikasikan tanda habis. (haryo)
Bagian dan Sub Bagian
Link Journal
Kontak Kami
Copyright © 2024,